Header Ads

Header ADS

AMALAN DOA TERBAIK SAAT SUJUD


Amalan Doa Terbaik Saat Sujud: Waktu Paling Dekat Seorang Hamba dengan Tuhannya

NUR AULIA - Rubrik Spiritual & Ibadah

Dalam tradisi Islam, sujud bukan sekadar gerakan fisik dalam salat, melainkan sebuah simbol kerendahan hati, kepatuhan, dan penghambaan total seorang manusia di hadapan Allah. 

Sujud adalah titik terendah posisi tubuh, tetapi pada saat yang sama merupakan puncak kedekatan seorang hamba dengan Sang Pencipta. Tidak heran jika Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa saat seorang Muslim bersujud, ia berada dalam kondisi paling dekat dengan Allah.

Dari sinilah muncul pemahaman bahwa doa saat sujud adalah salah satu amalan terbaik yang dapat mendatangkan keberkahan, pengabulan hajat, dan ketenangan batin.


Sujud: Lebih dari Sekadar Gerakan

Banyak ulama tafsir menjelaskan bahwa sujud adalah bentuk “penyerahan diri” yang total. Saat dahi menempel ke bumi, manusia meletakkan simbol keangkuhannya, "kepala" pada tanah yang hina.
Al-Qur’an menegaskan keutamaan sujud:
Dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah. (QS. Al-‘Alaq: 19).

Ayat ini mengandung pesan bahwa sujud bukan hanya simbol ritual, melainkan juga jembatan kedekatan spiritual.

Sabda Rasulullah ﷺ tentang Doa Saat Sujud
Dalam hadis sahih riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:

Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ketika ia sujud. Maka perbanyaklah doa di dalamnya. (HR. Muslim).

Hadis ini menegaskan bahwa momen sujud adalah kesempatan emas untuk berdoa. Jika doa adalah “senjata orang mukmin”, maka sujud adalah waktu paling kuat untuk menggunakannya.


1. Doa-Doa yang Dianjurkan Saat Sujud

Para ulama sepakat bahwa doa dalam sujud terbagi dua: doa yang bersifat ma’tsur (berasal dari Rasulullah ﷺ) dan doa ghairu ma’tsur (doa yang lahir dari hati sesuai kebutuhan).

1.a. Doa Ma’tsur dari Rasulullah ﷺ


Beberapa doa sujud yang sering diamalkan:
- Tasbih standar dalam sujud:

“Subhāna Rabbiyal A‘lā” (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi).

- Doa tambahan yang diajarkan Rasulullah ﷺ: 

Allāhumma laka sajadtu, wabika āmantu, wa laka aslamtu, sajada wajhī lilladzī khalaqahu wa shawwārahu, wa syaqqa sam‘ahu wa basharahu, tabārakallāhu ahsanal khāliqīn.
(Ya Allah, kepada-Mu aku bersujud, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Zat yang menciptakannya, membentuk rupanya, memberi pendengaran dan penglihatan. Maha Suci Allah, sebaik-baik Pencipta).

 - Doa memohon ampun:

Allāhummaghfir lī dzambī kullahu, diqqahu wa jillahu, awwalahu wa ākhirahu, ‘alāniyatahu wa sirrahu.
(Ya Allah, ampunilah seluruh dosaku, baik yang kecil maupun besar, yang awal maupun yang akhir, yang tampak maupun yang tersembunyi).

1.b. Doa Bebas Sesuai Kebutuhan

Selain doa ma’tsur, seorang Muslim juga dianjurkan untuk berdoa dengan bahasa apapun sesuai kebutuhan hidupnya, baik memohon rezeki, jodoh, keturunan, kesembuhan, atau perlindungan dari mara bahaya. Imam Nawawi dalam Al-Adzkar menegaskan bahwa doa dalam sujud boleh menggunakan bahasa Arab atau bahasa lain yang dimengerti, selama dilakukan dengan penuh khusyuk.


2. Waktu-Waktu Sujud yang Paling Mustajab

Selain dalam salat wajib, ada momen-momen khusus di mana sujud dan doa di dalamnya diyakini lebih mustajab:

- Sujud dalam salat malam (qiyamul lail/tahajud):
Doa pada waktu sepertiga malam terakhir adalah doa yang paling didengar Allah.
- Sujud tilawah (sujud saat membaca ayat sajdah):
Menjadi bentuk ketaatan langsung terhadap ayat Al-Qur’an yang memerintahkan sujud.
- Sujud syukur:
Dilakukan sebagai ungkapan syukur atas nikmat besar yang baru diterima.


3. Dimensi Psikologis dan Spiritual

- Secara psikologis, sujud menghadirkan ketenangan jiwa. Posisi tubuh yang “menyerah” total ternyata berpengaruh pada kerja saraf otak, menurunkan ego, serta menumbuhkan rasa rendah hati.
- Dari sisi spiritual, sujud adalah momen keterhubungan langsung dengan Allah tanpa sekat. Di saat itulah, hati manusia terbuka, air mata mudah jatuh, dan doa menjadi tulus tanpa kepura-puraan.


4. Pandangan Ulama dan Tokoh Sufi

- Imam Al-Ghazali menekankan bahwa inti dari sujud bukanlah dahi yang menyentuh tanah, melainkan hati yang tunduk penuh kepada Allah.
- Rabi’ah al-Adawiyah, seorang sufi perempuan terkenal, sering menjadikan sujud sebagai medium curahan cinta Ilahinya, bukan sekadar ritual.


Jangan Lewatkan Kesempatan Emas Saat Sujud

Sujud adalah titik tertinggi seorang Muslim meski secara fisik ia berada pada titik terendah. Di sanalah doa memiliki kekuatan paling dahsyat, sebab tirai antara hamba dan Tuhannya seolah terbuka lebar.

Maka, janganlah kita melewatkan kesempatan untuk memperbanyak doa saat sujud, baik doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ maupun doa pribadi sesuai kebutuhan hidup.

Sesungguhnya, dalam setiap sujud terdapat rahasia: jalan menuju pengampunan, ketenangan, dan kedekatan sejati dengan Allah.


(as)
#DoaSujud #IbadahIslam #SujudTerbaik #SpiritualMuslim #DoaMustajab
Diberdayakan oleh Blogger.