Header Ads

Header ADS

8 Cara Menghilangkan Was-was Menurut Para Ulama

NUR AULIA  – Bagaimana cara menghilangkan waswas? Ya, mengobati waswas itu bukan perkara mudah. Apa lagi bagi mereka yang sudah parah. Waswas termasuk tipu daya setan agar kita tidak khusyuk beribadah. Nama setan yang menyelipkan waswas dalam hati kita adalah Walhan.

Oleh karenanya, waswas itu penyakit dan harus kita obati. Jika tidak, kita akan terus waswas sampai mati. Ibadah kita pun tidak pernah tenang dan khusyuk. Karena selalu dihantui rasa ‘tidak sah’ dan ‘batal’.

Bahaya Waswas

Sebelum kita membicarakan obat waswas, kita harus tahu bahaya waswas. Sebab, mengetahui bahaya waswas akan mendorong kita untuk berhenti waswas. Pun pula, mengobati waswas akan lebih mudah.

Berikut ini bahaya waswas sebagaimana penjelasan Syekh Muhammad Bir Ali dalam kitab Barîqah Mahmûdiyah:

1. Ditertawakan setan

Orang yang waswas menjadi mainan setan. Setan mengganggu dan menipunya, dia mengikutinya. Setan bilang tidak sah, dia mengiakan. Setan bilang takbir lagi, dia takbir lagi. Hal itu diulang berkali-kali. Tentu, melihat orang yang demikian, setan tertawa bahagia.

2. Menyalahi perintah Allah SWT

Allah SWT memerintahkan agar kita tidak ikut setan. Sebab setan itu musuh yang mengajak kita agar menjadi temannya di neraka. Oleh karenanya, ketika kita waswas berarti kita menjadikan setan teman bahkan saudara. Tentu hal itu adalah kemaksiatan dan menyalahi perintah Allah SWT.

3. Berlebih-lebihan menggunakan air

Orang yang waswas akan membuatnya berlebih-lebihan menggunakan air dalam bersuci. Membasuh satu kali atau tiga kali sudah cukup, tapi karena waswas akhirnya haru memakai lebih. Tentu berlebih-lebihan menggunakan air ini haram jika airnya musabbal (disiapkan untuk bersuci seperti air masjid atau mushalla.)

4. Menyebabkan mengakhirkan salat

Orang waswas lama sekali ketika wudu dan takbir. Hal itu akan menyebabkannya mengakhirkan salat, ketinggalan jamaah, bahkan sampai mengeluarkan salat dari waktunya. Selain itu, juga dapat menyia-nyiakan umur, waktu, serta dapat menyebabkan kita meninggalkan sesuatu yang berguna, seperti mengajar dan tafakur.

5. Menyebabkan melakukan sesuatu yang makruh dan haram

Bahaya waswas berikutnya, membuat kita melakukan perkara makruh dan haram. Seperti tidak mau berwudu kecuali dengan airnya sendiri, tidak mau salat kecuali memakai sajadah sendiri, dan tidak mau makan makanan orang karena mengira najis. Tentu hal ini perbuatan tidak terpuji bahkan bisa haram karena menyakiti perasaan orang lain.

6. Berburuk sangka pada orang-orang Islam

Orang waswas akan berburuk sangka bahwa selain dirinya tidak hati-hati dalam wudu atau mandi. Sehingga bisa saja wudu mereka tidak sah dan terkena najis. Akhirnya dia mengira salat orang lain tidak sah. Ini namanya suuzan pada sesama muslim.

7. Orang waswas menjadi sombong

Orang yang waswas memandang hanya dirinya yang hati-hati dalam masalah ibadah. Sehingga dia berkeyakinan hanya ibadahnya yang benar. Hal ini termasuk sombong yang dilarang. Apa lagi kesombongannya tidak sesuai kenyataan.

Itulah bahaya waswas yang harus kita jauhi. Waswas banyak mudaratnya, bahkan sampai membuat kita terjerumus ke dalam dosa.

Cara Menghilangkan Waswas

Setelah kita mengetahui bahaya waswas, tentu kita perlu mengetahui cara mengobati waswas. Cara ini penulis ambil dari kitab Fatawâ al-Kubrâ karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami dan kitab Barîqah Mahmûdiyah. Inilah 8 Cara menghilangkan penyakit waswas:

1. Mengetahui bahaya waswas

Tentu, waswas ini bahaya sekali. Sebagaimana penjelasan sebelumnya. Oleh karenanya, jika kita tahu bahaya waswas, kita akan berusaha menghindarinya.

2. Mengetahui bahwa ibadah yang benar itu dengan cara ikut Rasulullah SAW

Kita harus tahu bahwa hati-hati dalam beribadah itu bukan dengan waswas. Tetapi, dengan ikut Rasulullah SAW. Pernahkah Rasulullah lama sekali dalam bersesuci? Pernahkah Rasulullah SAW takbir berkali-kali saat ingin salat? Tidak pernah!

3. Mengetahui bahwa fatwa dan pendapat ulama itu mudah

Kita harus belajar cara ibadah dengan benar. Jika kita belajar dengan teliti, kita akan mendapati cara ibadah itu tidak sulit. Cara ibadah itu mudah. Terlebih pendapat ulama tidak hanya satu. Ada yang sulit, setengah sulit, mudah, dan sangat mudah.

Lagian, syariat Rasulullah SAW itu mudah. Jangan dibuat sulit. Benarlah kata para ulama, diantara penyebab waswas adalah kebodohan dan akal yang kurang.

4. Mengambil pendapat yang mudah

Untuk dapat menghilangkan penyakit waswas, kita ambil pendapat-pendapat ulama yang mudah. Misalnya ketika waswas dalam niat, kita ikuti saja pendapat ulama yang tidak wajib niat dalam ibadah salat. Ketika waswasnya hilang, kembali lagi pada pendapat yang biasa.

5. Mempercikkan air pada sarung

Cara menghilangkan waswas berikutnya adalah mempercikkan air pada sarung atau kemaluan. Hal ini berguna ketika nanti setelah bersuci timbul keraguan, apa sarungnya basah karena keluar kencing atau karena air? Maka, yakinkan saja bahwa sarungnya basah karena percikan air tadi. Hal ini jika tidak yakin kalau sarungnya basah karena air kencing.

6. Tidak menggubris waswas dalam hati

Ketika kita beribadah lalu timbul keraguan (waswas), tidak usah digubris. Teruskan saja ibadahnya. Sebab, jika kita ikuti ajakan waswas itu, kita akan terus waswas. Bahkan bisa jadi kita menjadi seperti orang gila. Jadi, tentanglah waswas yang ada di dalam hati!

7. Ketika waswas datang, katakan itu setan

Ketika ada waswas dalam hati, langsung katakan bahwa itu setan. Tidak boleh kita ikuti, bahkan harus kita perangi. Ikut setan akan membuat kita ditertawakan. Ikut sekali, setan minta dua kali dan seterusnya.

8. Memperbanyak dzikir

Waswas itu dari setan. Maka cara menghilangkannya adalah dengan berdzikir. Menurut Imam Nawawi, dzikir yang ampuh adalah “La Ilaha Illallah”. Setan ketika mendengar zikir, akan lari terbirit-birit.

Nah, itulah cara menghilangkan waswas yang mengganggu ibadah kita. Waswas harus diobati. Jika tidak, maka akan terus mengelabui hati sampai kita mati. Semoga sembuh!

Diberdayakan oleh Blogger.