Header Ads

Header ADS

Cara Agar Doa Terkabul dalam Islam, Salah Satunya dengan Memuji Allah SWT


Rahasia Agar Doa Terkabul dalam Islam: Ikhlas, Keyakinan, dan Waktu Mustajab

Nur Aulia – Bagi seorang Muslim, doa bukan sekadar lantunan kata yang dipanjatkan ke langit, melainkan bentuk komunikasi terdalam seorang hamba kepada Sang Khalik. Doa adalah pengakuan bahwa manusia lemah, terbatas, dan sangat bergantung pada kasih sayang Allah SWT. Melalui doa, seorang Muslim mengungkapkan syukur, memohon ampunan, serta menyampaikan harapan dan keinginannya.

Namun, tidak semua doa langsung terkabul sesuai keinginan. Ada doa yang dijawab Allah dengan segera, ada yang ditunda, dan ada pula yang diganti dengan kebaikan lain yang lebih besar manfaatnya. Mengetahui bagaimana cara agar doa terkabul bukan hanya menumbuhkan keyakinan, tetapi juga menjadi motivasi untuk semakin dekat kepada Allah SWT.

Allah sendiri telah berfirman dalam Al-Qur’an:
Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”(QS Ghafir: 60)

Ayat ini menegaskan bahwa doa adalah ibadah, dan kesombongan untuk tidak berdoa justru menjerumuskan manusia ke dalam kehinaan.

Lalu, bagaimana cara agar doa terkabul menurut ajaran Islam? Berikut penjelasan rinci yang dihimpun dari Al-Qur’an, hadis Nabi SAW, serta pandangan para ulama.

1. Bersuci Terlebih Dahulu

Meskipun doa bisa dipanjatkan kapan saja dan di mana saja, kesucian hati dan jasmani sangat dianjurkan. Rasulullah SAW kerap berwudu sebelum berdoa, sehingga para ulama menekankan pentingnya berwudu sebagai adab berdoa. Dalam keadaan suci, hati pun lebih khusyuk, dan doa terasa lebih tulus.

2. Memulai dengan Memuji Allah dan Berselawat

Doa yang baik selalu dimulai dengan mengagungkan Allah SWT dan diakhiri dengan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Imam Al-Ghazali menulis dalam Ihya Ulumuddin, doa tanpa pujian kepada Allah dan selawat kepada Nabi ibarat surat resmi tanpa alamat penerima. Doa menjadi lebih mulia ketika didahului dengan kalimat hamdalah dan dzikir.

3. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan

Menghadap kiblat menunjukkan kesungguhan, sebagaimana saat kita salat. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Pemurah. Ia merasa malu jika seorang hamba menengadahkan tangan kepada-Nya lalu kembali dalam keadaan kosong."
(HR Abu Dawud & Tirmidzi)

Mengangkat tangan saat berdoa adalah simbol kepasrahan, seolah seorang hamba tengah menadah rahmat dari Rabb-nya.

4. Berdoa dengan Suara Lembut, Tidak Tergesa-gesa


Doa sebaiknya dipanjatkan dengan suara rendah, penuh kelembutan, dan tidak terburu-buru. Allah memuji hamba-Nya yang berdoa dengan khusyuk dan penuh harap, sebagaimana firman-Nya:
Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam kebaikan, berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas, serta mereka adalah orang-orang yang khusyuk.”(QS Al-Anbiya’: 90)

Rasulullah SAW juga memperingatkan:
Doa kalian akan dikabulkan, selama tidak terburu-buru dengan berkata: ‘Aku sudah berdoa, tapi belum dikabulkan.’"(HR Bukhari-Muslim)


5. Berdoa dengan Harapan dan Keyakinan

Doa tidak boleh dilakukan dengan hati kosong. Rasulullah SAW bersabda:
Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan. Ketahuilah, Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai."(HR Tirmidzi)

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan, doa ibarat anak panah. Semakin kuat tarikan busurnya (keyakinan), semakin tepat dan jauh ia menembus sasaran.

6. Sungguh-Sungguh dan Ikhlas

Doa yang lahir dari hati terdalam akan lebih kuat dibanding sekadar lantunan bibir. Al-Qur’an menegaskan:
Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan penuh harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah dekat bagi orang-orang yang berbuat baik.”(QS Al-A’raf: 56)

Kesungguhan doa terlihat dari konsistensi seorang hamba: ia tidak hanya sekali berdoa, tetapi terus mengulanginya dengan sabar dan penuh ikhtiar.

7. Menyertakan Amal Saleh

Doa akan lebih mudah dikabulkan bila disertai amal kebaikan. Nabi SAW mengajarkan tentang doa tiga orang yang terjebak dalam gua, yang dikabulkan Allah berkat amal saleh yang mereka persembahkan. Amal yang ikhlas menjadi penguat doa.

8. Memilih Waktu Mustajab

Islam mengajarkan bahwa ada waktu-waktu khusus di mana doa lebih dekat untuk diijabah, di antaranya:
    1. Sepertiga malam terakhir.
    2. Saat berpuasa, khususnya menjelang berbuka.
    3. Antara azan dan iqamah.
    4. Saat sujud dalam salat.
    5. Malam Lailatul Qadar.
    6. Hari Jumat, terutama menjelang magrib.
    7. Saat hujan turun.
    8. Hari Arafah (9 Dzulhijjah).
    9. Saat perang dan musibah besar.

Rasulullah SAW bersabda:
Doa yang tidak tertolak adalah doa antara azan dan iqamah." (HR Tirmidzi)

9. Tidak Lupa Berikhtiar

Doa dan usaha adalah dua sisi mata uang. Imam Ali bin Abi Thalib berkata:
Doa tanpa usaha adalah angan-angan kosong.
Artinya, seorang Muslim harus tetap berusaha sekuat tenaga, karena Allah menilai kesungguhan hamba-Nya bukan hanya dari doa, tetapi juga dari ikhtiar yang dilakukan.



Doa adalah senjata orang beriman, sebagaimana sabda Nabi SAW:
Doa adalah senjata orang mukmin, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi." (HR Hakim)

Namun, doa bukan sekadar ritual meminta, melainkan bentuk kedekatan, kerendahan hati, dan pengakuan total bahwa manusia hanyalah hamba. Ketika doa dipanjatkan dengan penuh keyakinan, disertai amal saleh dan ikhtiar nyata, insyaAllah doa itu akan diijabah oleh Allah, baik dalam bentuk yang diminta maupun kebaikan lain yang tidak terduga.

(as)
#DoaMustajab #IslamicLifestyle #CaraBerdoa #IbadahHarian #DoaDikabulkan #MuslimLife
Diberdayakan oleh Blogger.