2 Surat Istimewa dalam Al Qur'an
Dua Surat Istimewa dalam Al-Qur’an: Warisan Doa yang Tak Pernah Tertolak
NUR AULIA - Dalam khazanah Islam, terdapat sejumlah ayat dan surah yang dipandang memiliki keutamaan istimewa. Namun, dari sekian banyaknya, para ulama menyebut ada dua surah yang menempati posisi sangat agung, hingga doa yang dibacakan bersamanya diyakini lebih cepat dikabulkan Allah SWT.
Penjelasan ini kembali ditegaskan oleh Buya Yahya, pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, dalam sebuah majelis ilmu yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 21 Juli 2018. Menurut beliau, Rasulullah SAW sendiri menyebut dua surah ini sebagai cahaya khusus yang diberikan Allah hanya kepada Nabi Muhammad SAW, dan tidak pernah dianugerahkan kepada nabi-nabi sebelumnya.
Doa dan Rahasia Surah yang Menjadi Penghubung
Buya Yahya menjelaskan bahwa seseorang yang membaca salah satu dari dua surah ini lalu memanjatkan doa, akan mendapatkan keistimewaan: Allah SWT membuka pintu pengabulan.
Tidak engkau membaca satu huruf kemudian memohon kepada Allah kecuali menjadi sebab dikabul doamu,” tutur Buya Yahya.
Ungkapan ini menegaskan bahwa keagungan surah tersebut bukan hanya pada teksnya, melainkan juga pada kedekatan maknanya dengan doa hamba kepada Tuhannya.
1. Surah Pertama: Ummul Kitab, Al-Fatihah
Surah pertama yang dimaksud adalah Al-Fatihah, surah pembuka Al-Qur’an yang terdiri dari tujuh ayat dan senantiasa dibaca berulang-ulang dalam setiap rakaat shalat.
Tidak ada ritual ibadah umat Islam yang lebih sering mengulang satu bacaan selain Al-Fatihah. Surah ini menjadi penghubung langsung seorang hamba kepada Rabb-nya, bahkan dalam sebuah hadis sahih disebut sebagai “dialog antara Allah dengan hamba-Nya” setiap kali dibaca dalam shalat.
Al-Fatihah juga kerap menjadi pengiring doa, baik di awal sebagai pembuka maupun di akhir sebagai penutup. Tradisi ulama dalam berbagai majelis doa menempatkan surah ini sebagai bentuk penguatan harapan agar doa-doa mereka tidak tertolak.
Surah pertama yang dimaksud adalah Al-Fatihah, surah pembuka Al-Qur’an yang terdiri dari tujuh ayat dan senantiasa dibaca berulang-ulang dalam setiap rakaat shalat.
Tidak ada ritual ibadah umat Islam yang lebih sering mengulang satu bacaan selain Al-Fatihah. Surah ini menjadi penghubung langsung seorang hamba kepada Rabb-nya, bahkan dalam sebuah hadis sahih disebut sebagai “dialog antara Allah dengan hamba-Nya” setiap kali dibaca dalam shalat.
Al-Fatihah juga kerap menjadi pengiring doa, baik di awal sebagai pembuka maupun di akhir sebagai penutup. Tradisi ulama dalam berbagai majelis doa menempatkan surah ini sebagai bentuk penguatan harapan agar doa-doa mereka tidak tertolak.
2. Surah Kedua: Dua Ayat Terakhir Al-Baqarah
Selain Al-Fatihah, surah istimewa yang kedua adalah dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah (ayat 285–286).
Buya Yahya menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah kedatangan malaikat yang membawa kabar gembira:
Bergembiralah wahai Muhammad dengan dua nur, dua cahaya. Dua cahaya ini hanya diberikan kepadamu dan tidak pernah diberikan kepada nabi sebelumnya.
Ketika Rasulullah bertanya, malaikat menjelaskan: cahaya itu adalah Surah Al-Fatihah dan ayat penutup surah Al-Baqarah.
Ayat terakhir surah Al-Baqarah ini mengandung permohonan, pengakuan kelemahan manusia, serta doa agar Allah tidak membebani hamba-Nya di luar kemampuan. Isinya sarat dengan harapan, ampunan, serta perlindungan langsung dari Allah SWT.
Ulama dan Tradisi Membaca Dua Surah
Karena keutamaan inilah, para ulama terdahulu hingga kini selalu mengikutsertakan bacaan Al-Fatihah dan dua ayat terakhir Al-Baqarah dalam doa-doa mereka.
Biasanya, doa ditutup dengan Al-Fatihah, bukan sekadar sebagai kebiasaan, melainkan keyakinan bahwa satu huruf dari Al-Fatihah saja dapat menjadi jalan dikabulkannya doa, apalagi jika dibaca secara utuh.
Maka ulama kita itu kalau setelah berdoa selalu ditutup dengan pungkasan Al-Fatihah untuk mengambil ini, agar dikabul doanya. Karena satu huruf saja menjadikan sebab kita dikasih, apalagi satu Fatihah utuh,” tegas Buya Yahya.
Makna Bagi Umat Muslim
Dari penjelasan Buya Yahya tersebut, dapat dipahami bahwa kedua surah ini tidak sekadar bacaan rutinitas. Surah Al-Fatihah dan dua ayat terakhir Al-Baqarah adalah simbol hubungan personal antara hamba dan Tuhannya.
Bagi umat Muslim, menjadikan kedua surah ini sebagai bagian dari doa sehari-hari adalah wujud pengharapan, pengakuan, sekaligus penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.
Keduanya adalah doa yang hidup, yang selalu terucap dalam setiap shalat, setiap harapan, dan setiap permintaan manusia kepada Sang Pencipta.
Al-Fatihah dan dua ayat terakhir Al-Baqarah adalah dua surah istimewa yang Rasulullah SAW sendiri tegaskan keutamaannya. Bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai cahaya penghubung doa yang tak pernah tertolak. Maka, mengiringi doa dengan bacaan dua surah ini bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah amalan penuh makna yang diwariskan dari Nabi hingga para ulama.
(as)
#AlFatihah #SurahAlBaqarah #KeutamaanAlQuran #BuyaYahya #DoaDikabulkan #Ulama #IslamicContent #MajelisIlmu #QuranKehidupan #CahayaAlQuran
