Keutamaan Dzikir: Kekuatan Spiritual yang Sering Diremehkan
Nur Aulia, Jakarta - Banyak orang masih menganggap dzikir sebagai aktivitas pasif yang membuang waktu. Duduk diam sambil menyebut nama Allah dipandang tidak produktif, kalah penting dibandingkan kerja keras mengejar dunia.
Padahal, di balik kesederhanaannya, dzikir adalah sumber energi spiritual luar biasa yang bisa mengubah cara seseorang menjalani kehidupan dunia sekaligus mempersiapkan perjalanan panjang menuju akhirat.
Dunia yang Memalingkan Manusia dari Akhirat Kecenderungan manusia memang lebih banyak tertuju pada kehidupan dunia. Mereka merancang hidup hanya sampai masa tua, mengukur keberhasilan sebatas karier, harta, dan popularitas.
Kehidupan akhirat yang abadi sering dianggap khayalan atau ditunda urusannya. Padahal Allah menegaskan dalam Al-Ankabut ayat 5:
Ayat ini menjadi pengingat bahwa kematian bukan akhir perjalanan, melainkan pintu menuju kehidupan tanpa ujung: barzakh, padang mahsyar, hisab, hingga akhirnya surga atau neraka.
Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Ayat ini menjadi pengingat bahwa kematian bukan akhir perjalanan, melainkan pintu menuju kehidupan tanpa ujung: barzakh, padang mahsyar, hisab, hingga akhirnya surga atau neraka.
Di sanalah manusia akan merasakan konsekuensi sejati dari setiap amal yang dikerjakannya.
Dzikir: Sumber Kekuatan Menghadapi Hidup Perjalanan panjang dunia dan akhirat penuh halangan. Rintangan itu melahirkan penderitaan, kesedihan, bahkan keputusasaan. Untuk menghadapinya, manusia butuh kekuatan ekstra, dan dzikir adalah jalannya.
Allah berjanji dalam Al-Baqarah ayat 152:
Inilah rahasia agung: ketika seorang hamba mengingat Allah, maka Allah pun akan mengingatnya. Artinya, pertolongan dan kasih sayang Allah akan selalu hadir dalam hidupnya.
Dzikir: Sumber Kekuatan Menghadapi Hidup Perjalanan panjang dunia dan akhirat penuh halangan. Rintangan itu melahirkan penderitaan, kesedihan, bahkan keputusasaan. Untuk menghadapinya, manusia butuh kekuatan ekstra, dan dzikir adalah jalannya.
Allah berjanji dalam Al-Baqarah ayat 152:
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
Inilah rahasia agung: ketika seorang hamba mengingat Allah, maka Allah pun akan mengingatnya. Artinya, pertolongan dan kasih sayang Allah akan selalu hadir dalam hidupnya.
Bentuk-Bentuk Dzikir
Dzikir bukan hanya sebatas menyebut lafaz tertentu. Rasulullah SAW mengajarkan berbagai bentuk dzikrullah, antara lain:
Hadis Qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah menegaskan betapa dekatnya Allah dengan hamba-Nya yang berzikir:
Manfaat Nyata Dzikir dalam Kehidupan Dzikir bukan hanya ibadah spiritual, tetapi juga memberi dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari.
- Shalat wajib dan sunnah, sebagai puncak dzikir yang teratur waktunya.
- Membaca Al-Qur’an dengan tartil, terutama di waktu malam.
- Tahlil, tahmid, tasbih, takbir, yang dianjurkan setelah shalat.
- Menyebut Asma’ul Husna dalam berbagai keadaan: berdiri, duduk, maupun berbaring.
- Doa dan istighfar sebagai wujud penghambaan total.
Hadis Qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah menegaskan betapa dekatnya Allah dengan hamba-Nya yang berzikir:
Jika ia mendekat pada-Ku sejengkal, Aku mendekat padanya sehasta. Jika ia mendekat pada-Ku sehasta, Aku mendekat padanya sedepa. Jika ia datang pada-Ku berjalan, maka Aku mendatanginya sambil berlari.
Manfaat Nyata Dzikir dalam Kehidupan Dzikir bukan hanya ibadah spiritual, tetapi juga memberi dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Di antara manfaat yang disebut dalam Al-Qur’an dan hadis adalah:
Deretan manfaat ini seharusnya membuat setiap Muslim menaruh perhatian serius pada dzikir. Sayangnya, masih sedikit orang yang konsisten mengamalkannya.
Seruan untuk Kembali Berdzikir Allah mengingatkan dalam Al-Ahzab ayat 41–42:
Dzikir adalah amalan sederhana tetapi memiliki kekuatan dahsyat. Mulailah dengan menyisihkan waktu setelah shalat, pagi atau malam hari, untuk menyebut nama Allah. Hadirkan-Nya di hati dan pikiran setiap saat.
Janji Allah itu pasti. Dzikir bukan sekadar lantunan lafaz, melainkan kunci ketenangan, keberkahan, pertolongan, dan keselamatan di dunia hingga akhirat.
- Ketenangan hati – “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Ar-Ra’d: 28).
- Terhindar dari perbuatan keji dan mungkar (Al-Ankabut: 45).
- Dibimbing keluar dari kesulitan hidup dan diberikan rezeki dari jalan yang tak disangka (At-Thalaq: 2–3).
- Terpelihara dari tipu daya setan (An-Nahl: 99).
- Dibukakan pintu kemenangan, ampunan, dan kenikmatan hidup (Al-Fath: 1–3).
- Dijauhkan dari beban berat dan siksa yang melampaui batas (Al-Baqarah: 286).
- Diberi kehidupan baik di dunia dan akhirat (An-Nahl: 97).
- Mendapat wajah bercahaya di hari kebangkitan (Al-Hadid: 12–13).
- Diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan ke surga (Az-Zumar: 73).
Deretan manfaat ini seharusnya membuat setiap Muslim menaruh perhatian serius pada dzikir. Sayangnya, masih sedikit orang yang konsisten mengamalkannya.
Seruan untuk Kembali Berdzikir Allah mengingatkan dalam Al-Ahzab ayat 41–42:
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
Dzikir adalah amalan sederhana tetapi memiliki kekuatan dahsyat. Mulailah dengan menyisihkan waktu setelah shalat, pagi atau malam hari, untuk menyebut nama Allah. Hadirkan-Nya di hati dan pikiran setiap saat.
Janji Allah itu pasti. Dzikir bukan sekadar lantunan lafaz, melainkan kunci ketenangan, keberkahan, pertolongan, dan keselamatan di dunia hingga akhirat.
(as)
#Dzikir #Islam #KeutamaanDzikir #Ibadah #Spiritual #DzikirPagiPetang #ManfaatDzikir

