Peninggalan Nabi Muhammad SAW: Jejak Kerinduan Umat yang Tak Pernah Padam
NUR AULIA, Jakarta - Kerinduan kepada Nabi Muhammad SAW adalah kerinduan yang tak lekang oleh waktu. Meski jarak antara kita dengan beliau telah terbentang lebih dari 1.400 tahun, nama Nabi Agung itu tetap terucap dalam setiap shalat, doa, dan lantunan shalawat kita. Kita memohon syafa’atnya, berharap dipertemukan dengannya di akhirat, jauh dari siksa neraka. Namun, adakah sesuatu di dunia ini yang bisa sedikit mengobati kerinduan mendalam itu?
Bagi sebagian orang beriman, menyaksikan peninggalan-peninggalan Nabi Muhammad SAW, walau hanya berupa benda sederhana, menghadirkan rasa dekat yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Air mata menetes tanpa sadar, dada terasa sesak oleh kerinduan yang membuncah.
Jejak Fisik Sang Nabi: Dari Sandal hingga Baju yang Robek
Peninggalan-peninggalan Rasulullah SAW tersebar di berbagai belahan dunia, tersimpan rapi dalam museum dan lembaga keagamaan. Ada yang di Museum Topkapi, Istanbul Turki; ada pula yang berada di Yordania, Irak, hingga negara-negara Timur Tengah lainnya.
Di antaranya, terdapat:
Melihat peninggalan ini, hati seorang mukmin seakan bergetar, terhubung dengan sejarah dan cinta yang tak pernah padam. Seolah-olah Rasulullah begitu dekat, hadir di hadapan kita, menatap dengan wajah penuh kasih.
Kerinduan yang Tak Pernah Usai
Di antaranya, terdapat:
- Sandal Nabi Muhammad SAW, sederhana namun menyimpan jejak kehidupan sehari-hari beliau yang penuh tawadhu.
- Baju beliau yang bersahaja, kini sudah robek, menjadi simbol betapa Rasulullah hidup penuh kesederhanaan jauh dari kemewahan dunia.
- Keranda beliau, peninggalan yang membuat bulu kuduk berdiri, seolah menyaksikan langsung perjalanan akhir sang kekasih Allah dari dunia menuju keharibaan Ilahi.
Melihat peninggalan ini, hati seorang mukmin seakan bergetar, terhubung dengan sejarah dan cinta yang tak pernah padam. Seolah-olah Rasulullah begitu dekat, hadir di hadapan kita, menatap dengan wajah penuh kasih.
Kerinduan yang Tak Pernah Usai
Banyak riwayat menyebutkan, memandang wajah Rasulullah SAW adalah kenikmatan luar biasa yang mampu merontokkan segala persendian karena tak kuasa menahan keindahan dan kemuliaannya. Meski kita tak pernah berkesempatan melihatnya, sekilas peninggalan beliau dapat membangkitkan rasa cinta yang menggebu.
Kerinduan ini adalah energi spiritual yang mendorong umat Islam untuk terus menjaga shalat, memperbanyak shalawat, dan mengikuti sunnah beliau. Inilah cara terbaik untuk “berjumpa” dengan Nabi, bukan hanya melalui benda peninggalan, tapi juga lewat amal nyata yang menjadi bukti cinta kita.
Mengapa Peninggalan Rasulullah Penting?
Kerinduan ini adalah energi spiritual yang mendorong umat Islam untuk terus menjaga shalat, memperbanyak shalawat, dan mengikuti sunnah beliau. Inilah cara terbaik untuk “berjumpa” dengan Nabi, bukan hanya melalui benda peninggalan, tapi juga lewat amal nyata yang menjadi bukti cinta kita.
Mengapa Peninggalan Rasulullah Penting?
Peninggalan Nabi bukan sekadar benda bersejarah, melainkan sumber inspirasi dan pengingat abadi:
Shalawat, Jalan Kerinduan Abadi
- Tentang kesederhanaan hidup: Rasulullah memilih hidup tanpa kemewahan, meski beliau mampu.
- Tentang cinta dan kasih sayang: Setiap jejak beliau adalah teladan kelembutan dan akhlak mulia.
- Tentang perjuangan: Benda-benda itu menjadi saksi bisu perjuangan Rasulullah menyebarkan Islam hingga cahaya kebenaran sampai kepada kita.
Setiap menatap peninggalan beliau, hati kita seolah terhubung dengan cinta yang tak berbatas. Namun, lebih dari itu, jalan terbaik untuk mendekat kepada Nabi adalah dengan memperbanyak shalawat, doa, dan amal saleh.
Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa maulana Muhammad, shallallahu ‘alaihi wassallam. Semoga kerinduan kita berbuah pertemuan dengan beliau di telaga Al-Kautsar kelak.











wadah kotak gigi nabi




Berbagai pedang yang pernah dimiliki Nabi dengan nama-namanya yang digunakan untuk menegakkan ajaran tauhid, ketika orang-orang kafir memerangi Nabi dan dakwahnya sehingga harus mengangkat pedang.


















Keranda dan makam Nabi
Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa maulana Muhammad, shallallahu ‘alaihi wassallam. Semoga kerinduan kita berbuah pertemuan dengan beliau di telaga Al-Kautsar kelak.
Baju Ghomis Rosululloh SAW
Bagian dari Baju Ghomis Nabi
Jubah Nabi
Cap Surat Nabi
Tempat Minum Nabi
kunci ka'bah
jejak kaki nabi
rambut nabi
gigi dan rambut nabi
wadah kotak gigi nabi
Berbagai pedang yang pernah dimiliki Nabi dengan nama-namanya yang digunakan untuk menegakkan ajaran tauhid, ketika orang-orang kafir memerangi Nabi dan dakwahnya sehingga harus mengangkat pedang.
Gagang Pedang "Hati" Nabi
Busur Panah Nabi
Bendera Nabi
Sorban Nabi
Topi Besi Rosululloh SAW
Baju dan Barang-barang Nabi
Alas Kaki/ Terompah Nabi
Surat Untuk Raja Habsyi, Raja Najashi
Suratntuk Rakyat Oman, Arab Selatan
Surat Untuk Kaisar Romaw, Abad ke VII
Surat Untuk Raja Mauqauqas, Mesir
Makam Siti Aminah, Ibunda Nabi
Kotak Milik Fathimah Az-zahra ra, putri Nabi
Pintu emas Makam Nabi
Butiran pasir yang diambil dari makam Nabi
Keranda dan makam Nabi
