Header Ads

Header ADS

Kekuatan Fikiran Manusia: Menyelami Misteri Otak, Al-Qur’an, dan Kekuatan Bawah Sadar

NUR AULIA, Jakarta - Dari Sadar hingga Bawah Sadar, dari Ayat Qur’an hingga Sains Modern Fikiran manusia adalah anugerah luar biasa yang membedakan manusia dari makhluk lain. 

Ia bukan hanya sekadar kemampuan menghitung atau mengingat, tetapi juga sarana untuk memahami diri, alam semesta, hingga tanda-tanda kebesaran Allah. 

Para ahli membagi kekuatan fikiran menjadi dua: fikiran sadar (conscious mind) dan fikiran bawah sadar (subconscious mind).

Kedua bagian ini bekerja sama, namun memiliki fungsi yang berbeda dan sama-sama menentukan arah hidup manusia.


1. Fikiran Sadar: Akal yang Mengarahkan Keputusan Fikiran sadar umumnya berpusat pada otak bagian kiri. Ia bertugas untuk menghitung, menganalisis, mengevaluasi, serta mengambil keputusan. 

Semua yang ditangkap oleh pancaindra, seperti apa yang dilihat mata dan didengar telinga, pertama kali diproses di sini.

Inilah bagian dari akal manusia yang paling banyak ditegur dalam Al-Qur’an. Allah berulang kali menanyakan:
Apakah kalian tidak memikirkan?

Mengapa kalian tidak berakal?

Teguran tersebut bukan tanpa sebab. Fikiran sadar bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan manusia. 

Jika seseorang salah menggunakan akalnya, ia bisa terjerumus pada kesalahan fatal. 

Sebaliknya, ketika digunakan dengan benar, fikiran sadar menjadi pemandu langkah menuju kebaikan dan keselamatan.

Namun, fikiran sadar juga sangat rentan dipengaruhi. Al-Qur’an melarang keras konsumsi khamr (minuman memabukkan) dan zat adiktif, sebab keduanya dapat merusak kemampuan otak dalam mengambil keputusan. 

Dengan otak yang tumpul akibat racun kimia, fikiran sadar kehilangan kendali dan manusia mudah terjerumus pada keburukan.


2. Fikiran Bawah Sadar: Gudang Memori dan Pusat Energi Dahsyat Jika fikiran sadar bertugas mengambil keputusan, maka fikiran bawah sadar yang berpusat pada otak bagian kanan bekerja lebih dalam. 

Ia mengendalikan sistem motorik tubuh: denyut jantung, napas, kedipan mata, hingga aliran enzim dalam tubuh. 

Selain itu, ia menyimpan memori jangka panjang, keterampilan, dan citra diri seseorang, baik positif maupun negatif.

Yang menakjubkan, penelitian modern mengungkap bahwa fikiran bawah sadar memiliki kekuatan luar biasa. 

Ia bekerja layaknya mesin komputer yang patuh, yang hanya menuruti perintah dari fikiran sadar. 

Apa pun yang tertanam di dalamnya, positif atau negatif, akan diwujudkan dalam kenyataan.

Al-Qur’an mengisyaratkan peran fikiran ini, salah satunya dalam QS. An-Nahl ayat 11:
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Ayat ini menegaskan pentingnya merenungi ciptaan Allah, yang sejatinya juga melibatkan peran fikiran sadar dan bawah sadar.


Kekuatan Bawah Sadar dan Hubungannya dengan Alam Semesta Para ahli neurosains menemukan bahwa fikiran bawah sadar berkomunikasi dengan sistem alam semesta. 

Apa yang tertanam kuat di dalamnya akan beresonansi dengan lingkungan dan menarik kejadian serupa.

Jika seseorang menanamkan keyakinan negatif seperti “saya tidak mampu”, “saya miskin”, atau “saya gagal”, maka bawah sadar akan mengunci dirinya pada realitas tersebut.

Sebaliknya, bila ia menanamkan saran positif, “saya sukses”, “saya mampu”, “saya bahagia”, maka bawah sadar akan bekerja sama dengan sistem alam semesta untuk menjadikannya nyata.

Inilah sebabnya banyak ulama, ahli tasawuf, hingga motivator modern menekankan pentingnya dzikir, doa, dan afirmasi positif. 

Dzikir, misalnya, bukan hanya ibadah, melainkan juga sarana mengisi bawah sadar dengan keyakinan akan kebesaran Allah.


3. Kehidupan: Cermin dari Program Bawah Sadar Fikiran bawah sadar ibarat ladang yang akan menumbuhkan apa pun yang ditanamkan di dalamnya. 

Jika yang ditanam kebaikan, hasilnya adalah kebaikan. Jika yang ditanam keburukan, maka keburukanlah yang akan dituai.

Inilah mengapa dalam kehidupan kita sering melihat fenomena:
  • Orang kaya cenderung semakin kaya.
  • Orang sukses semakin sukses.
  • Sementara orang yang terjebak pada pola pikir negatif sulit keluar dari lingkaran kegagalan.

Semua itu bukan semata karena nasib, melainkan juga karena program bawah sadar yang mereka bangun.


4. Refleksi Qur’ani: Fikiran sebagai Amanah Al-Qur’an berulang kali menegaskan pentingnya menggunakan fikiran:
  1. QS. Al-Baqarah 164 mengingatkan manusia untuk merenungi penciptaan langit, bumi, dan segala fenomena alam.
  2. QS. An-Nahl 11 menekankan tanda kekuasaan Allah yang hanya dapat dipahami oleh kaum yang memikirkan.

Dari sini jelas, akal dan fikiran bukan sekadar alat biologis, melainkan amanah dari Allah. 

Menggunakannya dengan benar akan membawa manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat.


Hati-Hati dengan Apa yang Anda Tanamkan Hidup manusia pada akhirnya adalah refleksi dari apa yang tertanam dalam fikiran bawah sadarnya. Oleh sebab itu:
  • Isi fikiran dengan doa, dzikir, dan hal-hal positif.
  • Jauhi sugesti negatif baik dari diri sendiri maupun orang lain.
  • Gunakan fikiran sadar dengan bijak, agar bawah sadar hanya menerima hal-hal yang bermanfaat.
Seperti ladang yang subur, fikiran bawah sadar akan menumbuhkan apa pun benih yang kita tabur. 

Jika benih itu adalah keimanan, doa, dan kebaikan, maka buahnya adalah keberkahan hidup.

(as)


Diberdayakan oleh Blogger.